Rabu, 02 Juni 2010 21.50 By diplomasi senin 1245

Nama : Abdul Rizki Firmansyah

NIM : 209000222

Pendahuluan

Makalah ini dibuat dengan tujuan memberikan informasi kepada para pembaca secara singkat mengenai hubungan bilateral antara China dan Indonesia dalam ACFTA yang diresmikan pada bulan Januari 2010, dimana China sekarang bisa dijadikan panutan bagi Negara-negara berkembang seperti Indonesia yang terus berusaha dalam bidang ekonomi, politik, pendidikan, kamanan, dan social budaya. Dengan begitu Indonesia bisa menjadi Negara yang tidak dipandang sebelah mata oleh dunia Negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan China sudah mulai mempererat hubungan bilateralnya dengan Indonesia karena pada tahun 2009-2010 krisis keuangan yang melanda dunia dapat diatasi dengan baik oleh Indonesia. Tujuan Indonesia mempererat hubungan bilateralnya dengan China sejak tahun1990 an adalah ingin memajukan perekonomiannya yang sedang berkembang dan diharapkan bagi kedua Negara tersebut China dapat memberikan peluang serta kemudahan dalam menjalin hubungan kerjasama yang nantinya dapat memperkuat kawasan tertorial masing-masing Negara terutama Indonesia. Disini saya juga membahas kakhawatiran para wirausahawan di Indonesia dalam ACFTA yang dikarenakan takut kalah bersaing dengan produk China. Kejadian sebelumnya produk China memang sudah masuk ke Indonesia dan dapat merauk pasar karena harga yang relative murah di bandingkan harga pasar. Semoga tulisan ini bisa menjadi informasi yang bermanfaat.

Out line

· Latar belakang sejarah China dan mengapa China bisa menjadi Negara maju?

· Bagaimana ketegasan pemerintahan China dalam memberikan sanksi terhadap para koruptor?

· Bagaimana latar belakang Indonesia menjalin hubungan bilateral dengan China?

Indonesia dan China dalam ACFTA

China

Pada era global seperti ini china sudah bisa merauk dunia dengan caranya sendiri, dengan etos kerjanya yang sangat tinggi kini China bisa disetarakan dengan Negara-negara maju yang lain. Masa yang paling fenomenal adalah ketika era Mao Zedong pada tahun 1931-1934 yang pada saat itu para kaum komunis saat itu masih menerapkan Marxis-Leninis dan berhasil merubahnya menjadi Marxis-Maois yang terus di basmi dan di perangi oleh tentara yang di perintah Chiang Kai-Shek. Rakyat China itu sendiri menganggap komunis merupak jalan kebenaran saat itu, saat melakukan perlawanan kepada Chiang Kai-Sek tahun 1934 Mao Zedong membawa prajurit sekitar 100 ribu tentara untuk melakukan long march yang saat itu telah menewaskan prajurit yang ikut dikarenakan cuaca saat itu sangat buruk yaitu gurun pasir, mereka terus berjalan ke arah utara selama 370 hari tanpa rasa menyerah dengan membuktikan kepada dunia bahwa mereka memiliki tekad yang kuat. Perlahan tapi pasti Mao Zedong telah mengalahkan kekuasaan Chiang Kai-Shek yang melarikan diri bersama tentaranya ke Taiwan dengan membawa uang sebanyak 300 juta dolar AS dan itu merupkan latar belakang Taiwan sampai sekarang belum diakui kedaulatannya sebagai Negara oleh China dan Taiwan merupakn China daratan dan hanya dianggap sebagai sebuah Provinsi dan China memerdekakan diri pada tanggal 1 Oktober 1949 dan memproklamirkan sebagai Republik Rakyat China atau RRC. Menurut saya Taiwan tidak diakui kedaulatannya oleh China dikarenakan Chiang Kai-Shek yang saat itu perekonomian China hancur karena para kaum borjuis selalu mendominasi dan mengkorupsi semua kekayaan rakayat, dengan begitu seluruh rakyat China setuju dengan keputusan yang diambil oleh Mao Zedong yaitu Ideologi dari Karl Marx atau komunis dan pada saat melakukan long march tersebut Mao Zedong didukung oleh Moscow[1], tetapi saat itu komunis merupakan keputusan yang paling baik dengan menyamaratakan taraf hidup seseorang sehingga tidak ada pengkelas-kelasan social yang menyengsarakan rakyat kususnya para petani. Karena menurut Mao Zedung akses besar perjuangan China adalah para petani yang berbeda dengan Uni Soviet yang memperjuangkan kaum buruh. Banyak orang berpendapat bahwa ekonomi terpusat merupakan system yang baik karena segala kepentingan perekonomian yang rakyat lakukan semata-mata hanya untuk negaranya sendiri sehingga rakyat China semakin kuat rasa cintannya terhadap negaranya sendiri dan menjadi antisipasi terjadinya kejenjangan social yang mencolok dengan begitu Negara China bisa maju karena rakyatnya sendiri berjuang untuk national interest China, yang paling penting adalah untuk keamanan dan ketertiban china yang kurang lebih jumlah penduduknya 1,3 milyard[2]. Tetapi ekonomi terpusat tidak sepenuhnya baik karena setiap warganya mempunyai inovasi dan hasil atau keuntungannya akan di berikan kepada pemerintahanya dan tidak dapat diminati oleh orangnya.

Perkembangan yang sangat menonjol dari China adalah perindustrian mereka yang sudah menyebar di seluruh dunia karena dalam China modern sudah menganut pada ekonomi pasar yang liberalis dan sedikit demi sedikit sudah melupakan system komunis dalam pemerintahannya tetapi system komunis tetap dipakai di internal China itu sendiri demi menjaga keamanan dan ketertiban. Saat ini China dalam perekonomian international menjadi pertimbangan bagi Negara lain, tetapi di Negara China itu sendiri pertumbuhan ekonomi di China yang pesat menjadi isu yang sangat penting karena ledakan penduduk yang ada di China menyebabkan persaingan dalam mencari lapangan pekerjaan yang sulit sehingga menyebabkan pengangguran yang cukup tinggi dan dampaknya adalah tingkat kemiskinan yang tinggi menjadi concern dalam pemerintahan China. Adanya pembangunan infra structure yang berjalan banyak juga yang melakukan korupsi yang merugikan pemerintah dan proletar, tetapi pemerintah China tidak tingal diam dengan cara menegakkan hukum hingga ada yang diberikan hukuman mati

Data pejabat yang divonis hukuman mati karena koripsi[3]:

· Agustus 2005 : Liu Jinbao, Dirut Bank of China di Hongkong
kasus: penyalahgunaan uang lebih dari 1,7 juta dolar AS

· Juli 2005 : Ma De, Mantan Sekertaris PKC Komite Kota Suihua
kasus: Heilongjian menerima suap beserta isterinya sebesar 743.500 dolar AS

· Januari 2005 : Wang Yan, Wakil Wali Kota Qingdao
kasus: Shandong menerima suap sebesar 599.000 dollar AS

· April 2003 : Cong Fukui, Wakil Gubernur Provinsi Hebei
kasus: menerima suap 1,17 juta dollar AS

· Juni 2003 : Li Jiating, Gubernur Yuan

Kasus: menerima suap senilai 2,2 juta dollar AS

· Desember2003: Wang Huaizhong, Wakil Gubernur Anhui
kasus: menerima suap senilai 623.000 dollar AS

· Desember2001: Mu Suixin, Wali Kota Shenyang, Liaoning
kasus: menerima suap serta mengahbiskan uang rakyat 5 juta Yuan

· Oktober 2001 : Ma Xiangdong, Wakil Wali Kota Shenyang, Liaoning
kasus: menerima suap senilai 1,18 juta dollar AS dan mengambil dana public 120.000 dollar AS

· Juli 2000 : Cheng Kejie, Ketua Pemerintah Daerah Otonom Guangxi
kasus: menerima suap senilai 5 juta dollar AS

· Maret 2000 : Hu Changqing, Wakil Gubernur Jiangxi
kasus: menerima suap senilai 650.602 dollar AS

Tingginya tingkat kemiskinan yang diderita oleh China membuat pemerintahnya meningkatkan taraf hidup mereka yang di bawah garis kemiskinan dengan cara membuka pintu bagi investor-investor asing, sehingga para investor dapat menarik tenaga kerja local yang cukup banyak. Pemerintah China juga membuat kebijakan mengenai pajak penghasilan, misalnya pemerintah menetapakan warga yang berpengahasilan 10.000 ke atas harus membayar pajak lebih besar dari warga yang berpengahsilannya kurang dari 10.000 sehingga memudahkan bagi warga yang berpengahsilan kecil dalam membayar pajak.

Pada saat ini China membuka lebar bagi para kapitalis yang ingin berinvestasi di China, dengan mempromosikan tnaga kerja yang murah para investor sangat tertarik dengan tawaran dari China sehingga para investor asing dapat merauk keuntungan yang cukup banyak asetnya bisa meningkat dua kali lipat dalam setahun. China juga sudah bisa menyaingi perindustrian mobil di dunia, karena mereka sudah bisa memproduksi mobil buatan sendiri dan sudah terbukti kualitasnya dalam bidang otomotif, motor-motor China yang ada di Indonesia sudah mulai banyak orang yang memakainya karena murah dan ramah lingkungan dan produksi mereka sudah bisa di bilang menyaingi motor Jepang. Selain otomotif alat komunikasi dan elektronik yang banyak beredar di pasaran sebagian besar adalah produksi China, China merupakan Negara yang bisa memproduksi barang yang berkualitas baik sampai buruk. Banyaknya warga China di segala penjuru dunia membuktikan China adalah Negara kuat, China berani menolak Amerika Serikat untuk memberikan sanksi kepada Iran yang terus mengembangkan nuklirnya dan mengirim bahan dasar dari nuklir itu ke Brazil dan Turkey yang mendapat dukungan penuh dari China. Dalam hal ini China ingin mendapatkan citra baik di kalangan Negara-negara yang anti Amerika terutama Negara-negara islam yang ingin mendapatkan kewenagannya dalam dunia international.

Maraknya makanan yang di produksi oleh China yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa terutama anak-anak yang dikarenakan oleh kandungan susu dan makanan ringan yang di campur oleh bahan kiamia yang sangat berbahaya, tidak membuat China runtuh karena di China sendiri pemerintahnya melegalkan makanan seperti itu dan menurut saya itu merupakan salah satu langkah dalam menanggulangi masalah ledakan penduduk yang ada di China.

China dan Indonesia

Ketika era Bung Karno sistim politik kita mengarah kepada komunisme Marxisme dimana semua rakyat Indonesia menentang pemikiran tersebut yang dikarenakan penerapannya tidak sejalan dengan apa yang diharapkan oleh rakyat Indonesia saat itu, pada pasca perang dingin Bung Hatta menyampaikan bahwa Bangsa Indonesia harus menerapkan politik bebas aktif. Politik bebas aktif dilakukan karena Indonesia tidak mau berpihak kepada dua Blok yang mendominasi dunia saat itu sehingga Indonesia mengambil jalan tengahnya dengan cara menjalin hubungan baik antara Negara yang mmemimpin blok. Pada saat itu Indonesia lebih condong terhadap komunis yang menurut Bung Karno merupakan system yang adil tetapi menyebabkan timbulnya kontrofersial rakyat resah akan adanya PKI(Partai Komunis Indonesia). PKI membuat sejarah kelam bagi Indonesia yaitu tragedy G-30.S. PKI yang menewaskan enam Jendral di Lubang Buaya di Jakarta Timur.

Ketika orde baru yang pemerintahannya dipimpin oleh Soeharto hubungan Indonesia dengan Negara komunis di putus, dan membangun bangsa ini sehingga nama Indonesia sempat menjadi macan ASIA dalam tombak perekonomian di ASIA. Tetapi banyaknya pengusaha China masuk ke Indonesia menanam investasi ketika Indonesia mengalami krisis pada tahun 1998 para Investor China tersebut langsung melarikan diri ke luar negeri dengan membawa uang-uang rakyat Indonesia. Pada saat Abdu Rahman Wahid atau Gusdur dan Megawati Soekarno Putri menjabat menjadi Presiden hubungan Indonesia dalam bidang politik, ekonomi, dan social budaya di perkuat. Dalam bidang politik Gusdur dengan presiden China Jiang Zemin tahun 1999 telah menyepakati pertukaran kunjungn antara pejabat tinggi Negara, anggota parlemen, masyarakat yang berbisnis, partai politik dan tokoh masyarakat dengan tujuan memperkuat hubungan people to people. Dalam perekonomian komoditi ekspor ke China meliputi kurang lebih 131 jenis pada tahun 1999, komoditi utamanya adalah minyak bumi, kayu lapis, besi baja batangan, kertas dan kertas karton, dan pupuk buatan. Dan sebaloknya komoditi impor China ke Indonesia adalah kapas, jagung, biji-bijian yang mengandung lemak, mesin produksi kulit dan teksti, sertaminyak mentah. Sebetulnya Indonesia tidak usah melakukan impor barang yang tadi disebutkan dari China, karena menurut saya kegiatan seperti itu hanya bertujuan untuk mempererat hubungan kedua Negara di Indonesia Kapas bahan bakunya banyak, tetapi mungkin Indonesia masih belum bisa mengolahnya dari barang baku menjadi barang jadi untuk di pasarkan.

Dalam usaha peningkatan perekonomian ASIA, Negara-negara ASIA sepakat membuat ACFTA yaitu ASEAN- China Free Trade Agreement yang memberikan kemudahan dalam mengekspor dan mengimpor suatu barang ke Negara lain maupunnegara kita sendiri. ACFTA harus dipersiapkan lebih awal kepada pengusah-pengusaha kita yang berkecimpung dalam dunia perdagangan industry agar tidak kalah saing terhadap barang-barang impor yang masuk, tetapi mungkin nantinya akan adany diskriminasi barang antara barang local dan barang impor.

Dalam WTO (World Trade Organisation ) disebutkan bahwa prinsip-prinsip dasar dalam perdagangan demi menguntungkan satu sama lain, prinsip itu adalah[4]:

· MFN(Most Favored Nations) tidak adanya diskriminasi terhadap mitra dagang dalam berdagang, bila salah satu mitra membuka pasarnya maka mitra lainnya harus memudahkan memberikan barangnya tanpa melihat latar belakang Negara itu.

· NT(National Treatment), setiap Negara anggota harus memberikan perlakuan yang adil terhadap barang local dan impor.

· Transparancy, sikap terbuka terhadap kebijakan perdagangan sehingga memudahkan para pengusaha dalam berbisnis atau melakukan kegiatan dagang.

Prinsip tersebut harus dijadikan landasan pada ACFTA, dengan begitu setiap Negara tidak akan ada yang merasa di rugikan.

Tidak lama ini kita telah mendengar kabar mengenai kedekatan Indonesia dengan China, dengan mempererat hubungan bilateral kita dengan China kita bisa membangun sebuah kekuatan dunia yang mungkin saja bisa mengalahkan Amerika, dan menurut saya saat ini Indonesia seperti melakukan Politik bebas Aktif yang dilakukan ketika era Bung Karno di mana akhir-akhir ini hubungan Amerika Serikat dan China sedikit mengalami guncangan karena perbedaan pendapat yang ada antar kedua Negara maju tersebut dan Indonesia saat ini berada di tengah-tengah antara Amerika Serikat dan China. Kedua Negara besar itu masing-masing menggunakan soft powernya untuk menguasai dunia dan sedikit demi-sedikit Amerika Serikat pengaruhnya sudah tidak terlalu sebesar dulu. Dan Negara oriental ini terus maju dengan perekonomiannya yang kuat dengan banyaknya tersebar produk-produk China di banyak Negara. Keeratan Indonesia dan China terlihat pada saat kedua kepala Negara menandatangani Deklarasi Bersama Kemitraan Strategis sekitar bulan April 2010 di Jakarta. Persetujua itu di tujukan mempererat berbagai bidang yaitu politik, hukum dan keamana, ekonomi dan pembangunan, social budaya, pariwisata, dan ilmu pengetahuan dan tecknologi.

Seiring berjalannya waktu ACFTA, Indonesia dan China membuat tujuh kesepakatan dalam menyelesaikan masalah mengenai sector-sektor tertentu yang mendapat kerugian dalam ACFTA yaitu:

1. China sepakat dalam memfasilitasi akses pasar bagi buah-buahan tropis dan sarang burung wallet Indonesia ke dalam pasar China

2. Kesepakatan kedua Negara yang diambil yang ditujukan untuk kelompok kerja resolusi perdagangan atau working group on trade resolution tujuannya untuk memberikan fasilitas perdagangan yang lancer antara kedua Negara

3. Indonesia meminta agar membuka cabang Bank Mandiri di RRT dengan tujuan memperkuat transaksi perbangkan langsung kedua Negara

4. Kerjasama lembaga pembiayaan ekspor Indonesia dan China

5. Kedua pihak menyetujui dalam menggunakan pinjaman kredit ekspor secara maksimal, dan dapat digunakan oleh Indonesia dalam pembangunan ifrastruktur

6. Perjanjian perluasan dan pendalaman kerjasama bilateral ekonomi dan perdagangan telah diselesaikan oleh kedua Negara

7. Pembahasan mengenai Agreed Minutes of the Meeting for Futher Strengthening Economic and Trade Coorpetion

Dengan adanya tujuh kesepakatan yang telah di sepakati saya harapkan hubungan bilateral ini saling menguntungkan atau reciprocity, terutama kepada Indonesia seperti barang kira lebih dihargai di luar sana dan tidak kalah menarik dengan China. Jalinan hubungan bilateral ini semoga dapat memperkuat kawasan regional dengan begitu akan sulit bagi Negara lain untuk mengintervensi Negara kita. Tetapi bila China terus mendominasi perdagangan ini lama-lama China bisa mengintervensi kita dan kita kemungkinan besar menjadi Negara yang akan bergantung kepada China dan sulit bila ingin maju karena kita sudah terikat dengan ketentuan dan kesepakatan yang ada. Ketergantungan kita sudah terlihat, Badan Pusat Statistik(BPS) mempunyai bukit tertulis pada akhir 2010 bahwa ketergantungan Indonesia terhadap barang nonmigas dari China cukup besar. Terus meningkatnya barang nonmigas seperti alat/ mesin pengerak sebesar 5,12% di banding Maret 2010 yang besarnya US$10,97 milliyard[5]. Artinya pada saat ini adanya ACFTA belum bisa dibilang sukses karena mungkin membutuhkan jangka waktu yang panjang untuk melepas ketergantungannya terhadap Negara China atau mungkin kita akan terus bergantung pada Negara China, lambat laut mungkin China akan mengintervensi pemerintahan kita melalui perdagangan.

Kesimpulan

Jadi hubungan bilateral antara Indomesia dan China merupakan langkah yang dapat merugikan kita dan juga dapat menguntungkan kita, keuntungannya adalah barang-barang kita lebih mudah untuk di Ekspor ke China dan mendapat keuntungan yang lumayan, kerugiannya adalah ketika barang-barang dari China masuk kenegara kita tetapi kita belum memiliki persiapan yang matang sehingga barang-barang kita mudah dikalahkan oleh barang dari China. Menurut saya seharusnya kita bisa menjadi Negara maju sampai pada saat ini bila kita mau berjuang lebih keras dari Negara lain, bila kita memiliki sumberdaya manusianya lebih berkualita kita bisa lebih maju dari sekarang. Maksud dari sumber daya manusia yang berkualitas bukan dilihat dari tinggkat pendidikan yang tinggi dan perekonomian yang cukup melainkan yang saya lihat dari orang China adalah etos kerja dan tekad mereka yang ingin maju dan terus berusaha tanpa memikirkan lelah. Bayangkan bila sumber daya manusia kita seperti orang China kualitasnya kita pasti sejajar dengan Negara maju, secara China dan Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya tidak jauh beda, malahan Indonesia lebih dulu mengibarkan kemerdekaannya. Ketegasan penegakan hukum yang kuat menjadikan China di pandang oleh dunia, walaupun tingkat korupsinya masih tinggi yang menyebabkan tingkat kemiskinan yang tinggi.

Daftar pustaka

1. http://tonnyeffendi.wordpress.com/2008/08/11/hubungan-bilateral-indonesia-republik-rakyat-china/

2. http://www.antaranews.com/berita/1271142808/hubungan-bilateral-ri-china-makin-mantap

3. http://bisnis.vivanews.com/news/read/141259-acfta_ri_china_bikin_tujuh_kesepakatan\

4. http://bisnis.vivanews.com/news/read/154686-ketergantungan_impor_ri_ke_china_masih_tinggi

5. Achmad Munif, 50 Tokoh Politik Legendaris Dunia, 2007, halaman118, mengenai Mao Zedong, penerbit Narasi

6. Kompas, Cermin dari China, 2007, halaman 4, mengenai system kendali terpusat, penerbit Buku Kompas

7. Kompas, Cermin dari China, 2007, halaman 25, list pejabat yang divonis mati karena korupsi, penerbit Buku Kompas

8. Kompas, Cermin dari China, 2007, halaman 63, mengenai industry China yang terus maju, penerbit Buku Kompas

9. Pengantar Ilmu Hubungan International, DR. Anak Agung Banyu Perwita & DR. Yanyan Mochamad Yani, 2006, penerbit PT Remaja Rosdakarya Bandung

10. Koran Kompas

Nama : Abdul rizki firmansyah NIM: 209000222

a yang palig China yang sangat prihatin mereka bisa bangkit sendiri ketika pada saat era Mao Zedongisa disetarakan dengan nega



[1] Achmad Munif, 50 Tokoh Politik Legendaris Dunia, 2007, halaman118, mengenai Mao Zedong, penerbit Narasi

[2] Kompas, Cermin dari China, 2007, halaman 4, mengenai system kendali terpusat, penerbit Buku Kompas

[3]Kompas, Cermin dari China, 2007, halaman 25, list pejabat yang divonis mati karena korupsi, penerbit Buku Kompas

[4] Pengantar Ilmu Hubungan International, DR. Anak Agung Banyu Perwita & DR. Yanyan Mochamad Yani, 2006, penerbit PT Remaja Rosdakarya Bandung

0 komentar:

Posting Komentar