Diplomasi UniEropa mengenai Pertahanan Kolektif dan Pembangunan Ekonomi Pasca Perang Dunia II

Rabu, 02 Juni 2010 07.00 By diplomasi senin 1245

Nama: Jaka Andhika Syahputra
Nim: 209000147
Mahasiswa Hubungan Internasional
Tugas Akhir Kelas Pengantar Diplomasi




Pendahuluan
Eropa merupakan sebuah benua dimana perang terbesar di dunia berkecamuk didalamnya. Negara-negara di eropa merupakan Negara-negara yang memiliki sejarah yang cukup menarik dan berbeda dibanding Negara-negara lainnya. Dengan benua yang begitu luas, terdapat beragam dinamika politik antar bangsa yang menjadi dasar bagi semua konflik ataupun bentuk penyelesaian konflik. Peradaban bangsa eropa tergolong yang paling modern diantara benua-benua lainnya.
Semenjak perang dunia pertama tercetus eropa menjadi benua dengan beribu konflik yang mengakar bahkan hingga saat inipun masih menjadi inspirasi bagi beberapa orang untuk menjadikan beberapa peristiwa sebagai buah ide yang mendasari perilaku-perilaku dan ide-ide bagi semua masyarakat di Negara-negara eropa.

Banyak pemikir-pemikir ternama lahir di eropa, penemu-penemu, pemimpin, raja-raja tersohor, kerajaan-kerajaan terbesar juga dengan sejarah dunia yang paling kompleks. Hal itu juga yang membuat eropa ini menjadi sumber dari peradaban dunia yang paling terkenal sepanjang masa. Dari zaman dahulu hingga saat ini eropa mwmpunyai sejuta cerita menarik dan kejadian-kejadian paling berpengaruh bagi dunia ini. baik pengaruh dalam hal budaya, agama, serta politik dalam dunia secara menyeluruh.
Seperti kebanyak orang yang melihat, bahwa perang dunia berawal dari benua ini. Hal ini membuat eropa menjadi arena yang paling diketahui banyak orang dan memang mempengaruhi dinamika perpolitikan dunia. Mulai dari zaman kerajaan-kerajaan yang melahirkan perang terbesar sepanjang sejarah hingga zaman modern dimana mulai lahirnya pemikir-pemikir atau penemu-penemu bersejarah sepanjang masa, dan bahkan hingga saat ini pun di zaman teknologi informatika eropa menjadi salah satu sorotan utama bagi dunia ini.
Berawal dari perang dunia pertama, Negara-negara eropa menjadi focus utama bagi studi hubungan internasional manapun. Karena memang selain perang tersebut berasal dari Negara-negara ini, problematika yang terjadi antar Negara-negara eropa ini membuat kisah perang dunia ini menjadi semakin popular.

Pada perang selanjutnya atau perang dunia ke-2, benua eropa semakin di hebohkan lagi ketika Negara-negara eropa taklluk oleh sebuah rezim yang paling berpengaruh. Perang ini didasari oleh sebuah cita-cita dan pemikiran akan suatu golongan yang menyinggung permasalahan ras dan agama. Fasisme lehir sebagai awal permasalahan perang di eropa. Berbagai tindak kekejaman, terror, menjadikan perang ini semakin mempunyai warna untuk cerita sejarah benua eropa. Ditambah lagi dengan majunya teknologi perang pada saat itu yang membuat perang dunia ke-2 semakin luas pembahasannya. Jerman sebagai salah satu Negara fasis yang tergolong sukses dengan perang dunia ke-2 telah merubah eropa secara menyeluruh. Kekejaman dan terror yang dilakukan oleh Jerman menjadi sangat mempengaruhi Negara-negara disekitar benua eropa. Ada sebagian yang justru merasa terilhami oleh pemikiran fasisme, ada juga sebagian yang menentangnya. Pro dan kontra pasti ada dalam sebuah perang. Peperangan tersebut berlangsung sangat heboh, karena dari sini juga, Amerika dan Soviet beserta sekutu juga menjadi sebuah pengaruh besar bagi seluruh dunia nantinya. Perang ini bisa dikatakan berat sebelah. Ya, bagaimana tidak, yang menjadi berat sebelah itu adalah lawan yang tidak seimbang. Negara-negara fasis di eropa tergolong sedikit dibanding Negara-negara dengan rezim selain fasis. Dan Negara-negara tersebut digolongkan menjadi anggota sekutu sebagai lawan dari fasis. Negara-negara fasis yaitu, Jerman dan Italy. Sedangkan Negara-negara sekutu adalah Amerika, Soviet, Inggris, dan Perancis. Negara-negara sekutu beranggotakan Negara-negara yang dikatakan sebagai Negara yang memiliki teknologi perang yang cukup canggih dan terlebih, Negara-negara sekutu adalah Negara yang memiliki penduduk yang sangat banyak. Sedangkan Jerman dan Italy hanyalah dua Negara kecil dibandingkan Negara-negara sekutu. Akan tetapi yang menjadi cerita menariknya ketika Jerman yang memang kalah jauh dalam hal jumlah, mampu membuat pasukan sekutu kewalahan. Karena memang Jerman mempunyai teknologi yang canggih dan bisa disetarakan oleh sekutu. Hanya dengan bermodal teknologi yang canggih, Jerman mampu membuat pasukan sekutu tersebut kewalahan. Meskipun dalam hal jumlah Jerman bukanlah apa-apa.

Hal ini yang menjadi sebuah pertanyaan besar bagi kita. Bagaimana bisa ketika teknologi mengalahkan jumlah ? sehebat apa teknologi perang ? dan apa dampaknya ? banyak pertanyaan-pertanyaan bermunculan. Memang sejarah telah berkata demikian. Teknologi menjadi sebuah kekuatan baru dan sangat mempengaruhi percaturan politik di dunia ini hingga saat ini.
Usai perang dunia ke-2, pasukan sekutu merupakan golongan orang yang paling berbahagia dengan kekalahan Negara fasis beserta rezimnya yang menghantui benua eropa. Akan tetapi hal ini bukan menjadi sebuah pertanda kalau perang sudah berakhir. Setelah perang dunia ke-2 berakhir di eropa, ternyata lahir sebuah kekuatan baru yang menjadi akar konflik dari semuanya. Perang secara terbuka dengan teknologi yang begitu canggih sudah lewat waktunya. Akan tetapi kini bentuk dari perang ini semakin halus namun semakin mengerikan dampaknya. Perang Dingin, adalah istilah yang digunakan untuk menamakan perang setelah perang dunia ke-2. Kalau perang dunia ke-1 dan 2 merupakan perang dalam bentuk yang sangat terbuka atau bisa dibilang sangat tradisional, perang dingin merupakan perang yang sangat unik dimana peperangan ini tertuang dengan dua ideology terkuat yang berlomba mencari pengikut dengan mempromosikan kecanggihan-kecanggihan teknologi yang dimilikinya. Antara Amerika dan Soviet. Amerika dengan Liberal Kapitalisnya dan Soviet dengan Komunisnya. Soviet merupakan negara yang mempunyai wilayah yang sangat luas di daratan Eropa.

Selain luasnya wilayah Soviet, Soviet merupakan negara pemenang perang dengan pengaruh yang luar biasa. Sebagai negara yang mengepung Jerman secara total Soviet menjadi salah satu negara yang paling mengerikan. Teknologinya merupakan yang nomor satu di dunia ini. Ditambah jumlah penduduk yang begitu banyak Soviet menjadi negara yang paling disegani oleh negara-negara lain di Eropa tak terkecuali Inggris. Dengan pemerintahan komunisnya Soviet menjadi pusat dari pada garis pemerintahan komunis di seluruh dunia. Negara-negara Eropa setelah perang dunia ke-2 banyak yang dipengaruhi oleh Komunis Soviet. Meski ada sebagian yang menggunakan system liberal kapitalis atau demokrasi liberal namun kekuatan Komunis Soviet memang tak terkalahkan dengan bentuk ideology apapun. Bagaimana tidak, memang lagi-lagi kita berbicara teknologi. Teknologi Soviet memang bisa dikatakan teknologi yang paling mutakhir pada saat itu. Jadi banyak negara-negara eropa yang bahkan sampai negara-negara diluar benua eropa pun sangat menghormati Soviet dan komunis menjadi sebuah inspirasi baru bagi banyak negara-negara di dunia. Dengan dalih membela rakyat kecil yang tertindas oleh pemilik modal, “yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin”, dan lain-lain Komunis menjadi buah inspirasi yang paling di agung-agungkan saat itu terlebih di negara-negara eropa. Dibalik semua itu, yang lebih menarik lagi Amerika merupakan negara yang memiliki pengaruh cukup besar di dunia ini, merasa tidak mau tersaingi oleh Soviet dengan Komunisnya. Dengan alih-alih penyebaran demokrasi sebagai bentuk kebebasan individual yang tidak boleh terkekang oleh diktator dalam bentuk apapun, Liberal Kapitalis Amerika menjadi saingan berat bagi Komunis Soviet dalam pertarungan ideology ini.
Dalam perang dingin ini, yang menjadi persaingan utama adalah mencari pengikut sebanyak-banyaknya. Akan tetapi untuk mempromosikannya, antara Amerika dan Soviet harus mempunyaio sesuatu yang bisa di jual sebagai bentuk pencitraan bagi negara-negara yang baru saja berkembang dan membutuhkan dukungan. Teknologi menjadi acuan utama bagi perlombaan tersebut (perang dingin).
Berbagai konflik yang terjadi dalam benua Eropa menjadikan negara-negara yang mamiliki peran yang cukup berpengaruh bagi dunia ini. Semasa perang dingin itu, banyak negara-negara yang mencari dukungan dan bantuan dari negara lain khususnya negara-negara terdekat secara letak geografis. Karena negara-negara yang memiliki keterdekatan secara geografis selain lebih mudah berkonflik, lebih mudah juga untuk melakukan sebuah hubungan kerjasama. Organisasi-organisasi regional pada saat itu meruapakan sebuah trend baru bagi negara-negara dunia ini. Dengan berbagai tujuan, organisasi regional ini menjadi wadah utama untuk negara-negara yang memiliki keterdekatan letak geografisnya. Pada masa perang dingin, isu yang menjadi focus setiap negara-negara didunia adalah isu mengenai pertahanan dan keamanan nasional. Karena isu ini sangat rentan dikarenakan dampak dari perang dingin yang memanas ini. Banyak negara-negara yang menjadi korban karena perang dingin ini hanya berdalih ideology hingga ke perang nuklir. Ketakutan akan terror yang dibayangkan oleh semua masyarakat di dunia khususnya Eropa menjadi sebuah acuan utama untuk menggalang kekuatan secara kolektif ini. Membayangkan bagaimana menyeramkannya perang dunia pertama dan perang dunia kedua membuat terror tersebut menjadi sebuah trauma bagi sebagian orang, dan rasa khawatir yang berlebihan untuk sebagian yang lain. Jika perang dunia ke2 bisa memakan korban jiwa dan harta yang begitu banyaknya dan dampak yang terjadi setelah perang pun sangat menyeramkan, bagaimana jika terjadi perang dunia ketiga ? memang PBB adalah salah satu organisasi yang bergerak khusus menangani isu stabilitas keamanan dan perdamaian dunia. Akan tetapi PBB pun tidak bisa menyentuh secara lebih mendalam perihal perdamaian disuatu negara. Intervensi merupakan hal yang tidak bisa dilakukan begitu saja. Untuk itu Eropa membentuk sebuah organisasi regional tersendiri untuk menangani isu pertahanan dan perdamaian secara kolektif.
Banyak organisasi-organisasi yang bermunculan di Eropa, akan tetapi organisasi tersebut tidak mampu mewadahi seluruh kepentingan negara-negara Eropa. Contoh Warsaw Pact, organisasi buatan Soviet yang khusus ditujukan menangani permasalahan perdamaian dan keamanan di Eropa. Akan tetapi, Warsaw Pact ini hanyalah Organisasi buatan Soviet yang memang di buat khusus untuk menancapkan pengaruh Soviet di dalamnya. Maka dari itu sebagian dari negara-negara Eropa tidak mau bergabung. Setelah di sadari, ternyata Eropa membutuhkan organisasi yang bisa membangun kembali Eropa dari kehancuran setelah perang dunia yang berkecamuk. Yang bergerak sebagai wadah daripada negara-negara eropa secara menyeluruh dan mampu memanage hubungan negara-negara di Eropa dalam segala bidang khususnya bidang Ekonomi. Kenapa Ekonomi karena memang Eropa sangat membutuhkan perbaikan Ekonomi. Banyak dari negara-negara Eropa yang menjadi korban kehancuran perang dunia.
uni Eropa dibentuk pada 1 Nopember 1993. Namun Uni Eropa tidak terbentuk begitu saja, organisasi ini berasal dari sebuah organisasi bernama European Coal and Steel Community (ECSC) pada tahun 1951, yang kemudian berubah menjadi European Community pada tahun 1967, yang beranggotakan Belgia, Prancis, Jerman Barat (yang sekarang telah bersatu dengan Jerman Timur), Yunani, Italia, Luxemburg dan Belanda. Kemudian lima negara lain bergabung dengan EC ini yaitu Denmark, Irlandia, Inggris Raya, Portugal dan Spanyol. Namun, pada tahun 1991 ke 12 negara anggotanya menandatangani Perjanjian Uni Eropa yang lebih dikenal dengan Perjanjian Maastricht yang kemudian diratifikasi oleh semua negara anggotanya. Tahun 1995 Austria, Finlandia dan Swedia bergabung dengan UE, disusul 10 negara lain pada tahun 2004 yaitu Siprus, Republik Ceko, Estonia, Hungaria, Latvia, Lithuania, Malta, Polandia, Slovakia dan Slovenia. Bulgaria dan Rumania adalah negara anggota UE yang paling baru, karena baru bergabung pada tahun ini. Tujuan UE yang sebelumnya hanya untuk meningkatkan integritas ekonomi kemudian berkembang ke bidang-bidang lain seperti kebijakan luar negeri, isu sosial, pertahanan dan keamanan dan persoalan hukum. Dibawah perjanjian Maastricht UE menjadi sebuah kawasan yang bebas diduduki oleh setiap warga negara eropa manapun, hingga setiap warga negara eropa bebas untuk hidup, bekerja, dan belajar di negara manapun di Eropa. Tujuan lain dari UE adalah untuk mengimplementasikan Economic and Monetary Union (EMU) dengan memperkenalkan satu mata uang eropa yaitu Euro untuk semua negara anggota UE. 2002, mata uang ini telah menggantikan 12 mata uang negara anggota UE. Kelimabelas negara lainnya belum menggunakan Euro sebagai mata uangnya yaitu Inggris Raya, Denmark, Swedia dan 10 negara yang baru bergabung pada tahun 2004 serta 2 negara yang baru bergabung pada tahun 2007 .


Perumusan Masalah
1. Instrumen apa yang lebih dominan sebagai pijakan politik luar negeri bagi negara-negara anggota Uni Eropa ?
2. Apakah kekuatan ekonomi bisa menjadikan Uni Eropa sebagai kekuatan baru dalam dunia perpolitikan secara global ?




BAB II

Diplomasi Sebagai Instrumen Terpenting Dalam Negara-negara Anggota Uni Eropa
Berbagai cerita menarik telah mewarnai konstelasi politik di negara-negara anggota uni eropa. Perang merupakan salah satu instrumen politik luar negeri yang paling banyak digunakan di Eropa sebagai bentuk supremasi atau unjuk gigi akan sebuah negara yang memang memiliki power. Berbeda ceritanya ketika pasca perang dunia ke-2, semasa perang dingin, dan hinga usai perang dingin sampai saat ini, Diplomasi menjadi satu-satunya instrument yang di utamakan dalam membina hubungan antar negara diantara negara-negara Uni Eropa. Penggunaan instrumen diplomasi ini dinilai menjadi sangat penting ketika munculnya isu mengenai perang nuklir. Untuk menjaga stabilitas perdamaian negara-negara Uni Eropa Diplomasi dinilai menjadi sangat penting. Karena Diplomasi merupakan cara yang sangat halus atau bisa dikatakan Soft Power dalam Politik Luar Ngegeri suatu negara untuk mencapai kepentingan nasionalnya.
Diplomasi ini bisa berbentuk multilateral ataupun bilateral. Uni Eropa bertujuan untuk membina negara-negara anggotanya untuk bisa menjaga hubungan antar negara anggotanya untuk lebih menjaga keharmonisan dalam hubungan berbangsa-bangsa. Mengingat, upaya pencapaian kepentingan nasional tidak lagi bisa digunakan dengan cara paksa. Melainkan dengan menggunakan negosiasi-negosiasi yang lebih beradab dan santun. Diplomasi ini bisa bertujuan untuk kepentingan ekonomi, politik, social dan budaya. Demi terwujudnya perdamaian Uni Eropa ini akan lebih menaikkan citra negara-negara Eropa yang lebih beradab dimata dunia.

Kekuatan Ekonomi Sebagai Ujung Tombak Perjuangan Uni Eropa
Bidang ekonomi, merupakan fokus daripada kerjasama negara-negara Uni Eropa. Karena, memang negara-negara Uni Eropa adalah negara-negara yang terkena dampak perang dunia yang paling parah. Bagaimana tidak, Jerman hampir menguasai sebagian daratan Eropa untuk melancarkan ekspansinya ke berbagai penjuru dunia. Perang yang berkecamuk di sebagian besar daratan Eropa ini pastilah meninggalkan bekas-bekas yang tak terlupakan. Korban jiwa dan harta yang begitu menyeramkan membuat orang-orang menjadi prihatin dan hampir tidak ada harapan ketika itu jika saja Jerman benar-benar menguasai seluruh daratan Eropa. Dengan pertempuran yang cukup hebat, ternyata menimbulkan banyak korban dan menyebabkan kehancuran dimana-mana. Sisa-sisa kota yang terkena bom, gedung-gedung, bagunan-bangunan yang terluluhlantahkan oleh peperangan membuat negara-negara Eropa ini berputar otak untuk membangkitkan rasa kesatuan sebagai bangsa Eropa. Untuk itu selain dengan isu pertahanan nasional yang begitu panas pada masa perang dingin, isu ekonomi juga menjadi focus sebagai ujung tombak pembangunan negara-negara Eropa.
Aspirasi pasca perang di Eropa adalah untuk membentuk sebuah organisasi supranasional Eropa yang memiliki motif baik motif politik maupun motif ekonomi. Motif politik didasarkan kepada kepercayaan bahwa organisasi supranasional bisa mengeliminir ancaman perang diantara negara-negara Eropa, sedangkan motif ekonomi dipercaya bahwa apabila Eropa berada dibawah satu organisasi supranasional maka eropa akan memiliki pasar yang lebih besar, dan pasar ini akan meningkatkan kompetisi serta meningkatnya standar kehidupan warga Eropa. Asumsi dari penggabungan antara motif ekonomi dan motif politik adalah bahwa kekuatan ekonomi merupakan dasar dari kekuatan politik dan militer serta ekonomi yang terintegrasi diyakini bisa mengurangi konflik yang mungkin terjadi diantara negara-negara Eropa .




BAB III

Penutup
Selain tujuan integrasi ekonomi UE juga menginginkan kesatuan suara mereka dalam menanggapi isu-isu global. Hal ini lebih mudah diimplementasikan dalam kehidupan ekonomi, karena dalam kehidupan sosial dan politik hal tersebut masih agak sulit untuk dicapai. Perjanjian perdagangan telah ditandatangani baik secara bilateral maupun multilateral antara UE dengan negara-negara berkembang. Namun, dalam isu-isu politik, negara-negare eropa masih terpecah dan tidak memiliki satu suara yang bulat, seperti halnya yang terjadi saat perang teluk tahun 1991 .



BAB IV

Kesimpulan
Lahirnya Uni Eropa diharapkan bisa membentuk satu kesatuan bagi negara-negara Eropa secara keseluruhan dalam membangun hubungan antar negara-negara di Eropa dalam bidang ekonomi, politik, social dan budaya. Berbagai konflik yang telah dilewati ataupun yang sedang berlangsung membuat Uni Eropa harus bisa lebih memanage negara-negara anggotanya agar bisa tetap menjaga perdamaian bagi negara-negara anggota Uni Eropa. Memang Eropa adalah arena konflik yang cukup kompleks, dengan berbagai macam ras budaya dan agama menjadikan Eropa sebagai benua yang cukup majemuk. Akan tetapi Uni Eropa mencoba untuk menjadi sebuah jawaban bagi semua konflik yang ada.




DAFTAR PUSTAKA

Media Elektronik
Internet:
1. iratnati.wordpress.com/2008/03/25/sejarah-singkat-uni-eropa/
2. www.google.com

1 komentar:

Travelling Through Times mengatakan...

Referensi sangat minim dan tidak ada teknik referensi dalam pembahasan. Analisa sangat dangkat dan tidak mampu memotret dinamika diplomasi yang terjadi. Terjadi kontradiksi besar dalam merujuk konsep Uni Eropa yang baru terbangun pada tahun 1990 pasca Mastricht Treaty tidak dalam konteks pasca perang dunia. Pembentukan organisasui regional mungkin merupakan solusi untuk membangun Eropa kembali dan mekanisme penyaluran bantuan dari AS melalui Marshall Plan.

10 Juni 2010 pukul 01.35

Posting Komentar