MEDIA PROPAGANDA DALAM ISU LINGKUNGAN

Rabu, 02 Juni 2010 19.45 By diplomasi senin 1245

daserla andes
206000030


Salah satu isu lingkungan yang menjadi focus perhatian dunia internasional pada saat ini adalah mengenai masalah pemanasan global. UNFCCC (United Nations Framework Convention on Climate Change) ke 13 di Bali yang diadakan pada 3-17 Desember 2007 lalu membahas agenda transfer teknologi dan skema REDD (Reducing Emissions for Deforestation in Developing Countries) yang berfokus pada penjagaan hutan tropis sebagai cara dunia Internasional dalam menekan laju perubahan iklim akibat pemanasan global.[1] Tetapi saat ini kebanyakan negara hutan tropis tengah menghadapi masalah kerusakan hutan yang disebabkan oleh illegal logging. Masalah ini juga dihadapi oleh Indonesia sebagai salah satu negara pemilik hutan tropis. [2]

Pada kenyataanya, perhatian dunia internasional terhadap permasalahan lingkungan telah diberikan oleh actor-aktor hubungan internasional secara individu. Terlihat pada penghargaan Oscar ke-79, film documenter An Inconvenient Truth meraih Oscar untuk kategori documenter penuh. Film garapan sutradara Davis Guggenheim ini menuturkan perjuangan mantan Wakil Presiden dan Presiden Amerika Serikat Al Gore dalam meyakinkan masyarakat dan pemimpin Amerika serta dunia tentang pemanasan global. Pada acara ini actor dan aktris seperti Leonardo Di Caprio, Nicole Kidman, Penelope Cruz, Kristen Dunst, Forest Whitaker dan Gwyneth Paltrow menolak naik limousine yang boros bahan bakar. Pada waktu yang berdekatan, Senin 26 Februari 2007 di Museum Sejarah Alam, Inggris, Tim F1 Honda menunjukan mobil baru yang akan digunakan pada musim 2007 dimana mobil itu didominasi gambar bumi berukuran besar dengan tujuan agar public lebih memerhatikan isu lingkungan global.[3]

Terlihat bahwa keseluruhan bentuk perhatian yang diberikan oleh individu tersebut dilakukan melalui media propaganda. Karena masalah lingkungan merupakan masalah yang penanganannya harus melibatkan masing-masing individu secara langsung, maka propaganda dapat menjadi instrument yang efektif dalam penanganan masalah lingkungan. Perhatian individu sebagai actor hubungan internasional terlihat memberikan hasil yang cukup memuaskan pada saat dilakukan oleh media melalui komunikasi internasional. Dalam komunikasi internasional , hal ini salah satunya dapat dilakukan melalui propaganda. Karenanya sebagai penyelesaian masalah, maka saya mencoba melihat propaganda sebagai media penanganan. Untuk itu, permasalahan yang dibahas selanjutnya adalah mengenai bagaimana propaganda internasional dapat menjadi alternative penyelesaian bagi permasalahan lingkungan di Indonesia.

Untuk melihat bagaimana peran media pada isu lingkungan melalui propaganda maka kemudian kita hendaknya menjelaskan terlebih dahulu bagaimana teori komunikasi internasional menggambarkan peristiwa ini. Berdasarkan buku dari Lawrence Ziring dalam International Relations Political Dictionary, menyebutkan bahwa propaganda adalah segala bentuk komunikasi yang bertujuan untuk menanamkan gagasan, data, atau gambaran dalam pemikiran manusia untuk mempengaruhi pikiran, emosi, atau tindakan individu atau kelompok. Tujuan Propaganda adalah :

- Untuk menang atau mendapat dukungan.

- Untuk membentuk atau mengubah cara bersikap dan persepsi terhadap gagasan atau peristiwa.

- Untuk memperlemah atau mengurangi pemerintah asing yang tidak bersahabat atau kebijakan program mereka.

- Sebagai counter-act propaganda yang tidak bersahabat dari kelompok negara lain.

Sifat Propaganda :

- Dilakukan oleh Individu, kelompok, dan negara

- Dilakukan secara langsung, melalui media cetak dan elektronik

- Mengubah perasaan, pemikiran dan tindakan masyarakat lain.[4]

Berdasarkan teori diatas yang menjelaskan bagaimana propaganda menjadi media yang sangat berpengaruh besar pada masyarakat terhadap masalah lingkungan akan coba dianalisa dengan menggunakan contoh yaitu melalui media propaganda film. Contoh yang akan saya ambil dalam masalah ini adalah film Avatar pada tahun 2009 yang dibuat oleh produser dari film besar yang mencatatkan diri sebagai film terksukses yaitu Titanic adalah James Cameroon. Film ini sangat menjadi perhatian seluruh dunia internasional yang sangat menyukai film petualangan. Dalam film ini diceritakan tentang sosok alien yang sangat berbeda dibandingkan film-film terdahulu yang pernah ada. Film ini menceritakan bagaimana kehidupan tentram sekelompok mahluk asing dalam suatu planet yang sangat indah dan tidak pernah ada sebelumnya. Keindahan planet ini seperti hutan yang masih lebat dan keharmonisan antara kehidupan para mahklukny yang terhubung langsung dengan keberlangsungan hidup seluruh mahkluk hidup yang ada dalam planet tersebut. Namun ketentraman mahkluk planet ini terusik oleh kedatangan manusia yang mencoba untuk mendapatkan apa yang ada di planet tersebut dengan merusak lingkungan di planet itu. Kerusakan yang dilakukan oleh manusia dengan penebangan pohon-pohon hanya untuk mengeruk keuntungan semata telah mendapatkan perlawanan dari para alien disana.

Melalui film ini kemudian berpengaruh besar pada masyarakat dunia internasional yang kemudian selalu menyebut-nyebut keindahan di planet yang ada dalam avatar seharusnya dapat diarasakan juga dibumi. Seharusnya manusia dapat hidup selaras dengan alam. Penonton dari film Avatar ini yang semakin meningkat telah menyebabkan kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup selaras dengan lingkungan. Berbeda dengan kondisi masyarakat Bumi saat ini yang terus merusak lingkungan sekitarnya. Propaganda dalam film ini memang berpengaruh positif dengan menyadarkan masyarakat tentang pentingnya lingkungan disekitar kita. Berdasarkan teori propaganda yang menyebutkan bahwa propaganda dilakukan untuk membentuk atau mengubah cara bersikap dan persepsi terhadap gagasan atau peristiwa sangat terlihat jelas dalam hal ini. Propaganda melalui media film ini sangat efektif dimana ketika penonton film ini keluar dari bioskop yang mereka katakana adalah bagaimana caranya mereka dapat hidup di tempat yang sama indahnya dengan Avatar. Bagaimana kenyamanan yang dirasakan saat melihat keindahan alam di film tersebut dapat dibuat nyata dalam kehidupan kita di bumi ini. Semua orang yang telah menyaksikan film tersebut selalu menyatakan bukan tentang bagaimana aksi perkelahian atau pertempuran yang paling membekas namun bagaimana teganya manusia merusak lingkungan dan bagaimana indahnya lingkungan dan alam serta mahkluk hidup yang ada di avatar.

Dengan demikian dalam propaganda film ini masyarakat telah melihat lebih dalam arti penting lingkungan hidup dan kelestarian seluruh mahkluk hidup di bumi ini. Walaupun hal ini tidak lantas menghentikan penebangan hutan liar di Indonesia dan beberapa tempat lain juga perusakan lingkungan demi mengeruk Sumber Daya Alam di daerah tersebut namun propaganda ini telah menyentuh masyarakat secara umum untuk terus menyeimbangkan alam dengan seluruh kehidupan yang ada di Bumi ini. Inilah efek media yang sangat penting dalam era globalisasi saat ini. Jadi perkembangan teknologi yang semakin canggih terutama dalam perfilman digunakan oleh beberapa kelompok orang untuk membuat masyarakat sadar akan isu yang saat ini penting untuk diketahui dan terus dipahami agar nantinya masyarakat tidak merasakana kesengsaraan akibat ulah dan perilaku buruk segelentir orang yang tidak betanggung jawab merusak lingkungan di Bumi ini sehingga memicu global warming dan kerusakan lingkungan menjadi sebuah hal yang biasa saja. Kesimpulanya adalah propaganda melalui film adalah media yang paling efektif dan mudah dalam mempengaruhi pikiran masyarakat.



[2] Illegal Timber Trade in the ASEAN Region. A Briefing Document for The Forestry Law Enforcement Conference Preparatory Meeting, Jakarta 2nd- 3rd April 2001. Dalam http://www.eia-internaional.org/old-reports/Forest/Report/asean/asean03

[3] Kompas 27 Februari 2007

[4] Lawrence Ziring, Jack C.Plano, Roy Olton, International Relations Political Dictionary,Fifth Edition, Western Michigan University,Oxford England. Hal 41-43.



0 komentar:

Posting Komentar